Skip to main content

Kisah Persalinan Homebirth-Waterbirth-Born in Caul Anak keduaku.


Ahad, 22 syawal 1438H (16 Juli 2017)

03.00 WIB
Terbangun. Ada yang menyapa saat itu, dini hari, samar-samar melihat ke arah jam masih jam 3.00 pagi.. masih ada waktu sejam untuk memejamkam mata sampai adzan subuh pikirku. Dan mungkin ini hanya dorongan alam untuk segera mengosongkan ususku, seperti pagi dini hari sebelumnya. Aku gak mau GR. itu bukan gelombang cinta yang sesungguhnya alias braxton hicks. Kulanjutkan tidurku. Sempat terpikir, usaha induksi alami semalam bersama babeh mungkin berhasil ;).. dua jam dipijat seluruh bagian tubuh, layanan massage manapun kalah (versiku, karena plus cinta hehe), akupresur di semua titik yg bisa merangsang kontraksi datang, pijat endorphin, perinium massage, melepaskan hormon prostaglandin, relaksasi hypnobirthing plus doa-doa rayuan untuk calon adeknya Zafran supaya bisa segera bertemu kami dan sebelumnya sempet makan nanas dirumah mertua. Usaha yang termaksimal yang pernah kami lakukan.

5.30 WIB
beberapa kali terbangun karena rasa rasa yang aku pikir kontraksi palsu itu datang,tapi mata memilih untuk merekat kembali. Sampai akhirnya benar2 bangun jam stengah 6. Sholat subuh yang telat dan pagi itu kita mau rencana sarapan bareng mertua di pasar Depok Jaya, setelahnya mau mampir ke toko bayi krn mama mertua mau beliin baju-baju buat bayi dan perlengkapan yg masih kurang. WA ke bidan kalau gak bisa yoga di klinik hari itu tapi belom bilang kalau kontraksi sudah datang, lagi2 krn takut GR.

7.00 WIB
Pasang contraction tracker dan mulai curiga, datangnya teratur per 10 menit, dengan durasi 25-40 detik. Rasa-rasa mulesnya masih bisa diatasi.

7.30 WIB
sambil nunggu jam 8 jemput mertua buat sarapan di pasar, aku bilang ke suami mau yoga sendiri dulu sampe jam 8.
Yes 30 menit sempet yoga dengan disela2 kontraksi yang makin keliatan polanya. Datangnya dari punggung bawah belakang, meremas ke pinggang dan perut depan. Perut bagian udel keras seperti kening. Dibawa yoga dan gym ballan enak juga.
Si aplikasi kontraksi kasih warning : Get ready to hospital. Waduuuh.. beneran kontraksi ini? masih gak percaya.

8.30 WIB
Jemput mertua, berangkat ke pasar. Sarapan pagi itu terenak rasanya.. soto lamongan + es jeruk peres asli dengan topping perut rasa diremas2.😁 mulai agak sedikit yakin itulah kontraksi sesungguhnya. Tiap datang si gelombang cinta, berenti buat nafas atau dibuat jalan mondar mandir. Buru-buru pulang? No! masih ada tujuan selanjutnya, ke toko baju bayi. hihi.. si pegawai nanya udah berapa bulan bu? saya jawab "udah mulai kontraksi nih mba.." trus mukanya bener2 datar si mba 😳 mikir apa gitu mba saya drtd mondar mandir itu kontraksi pas dtg hehe. Habis dari toko bayi pulang.

11.00 WIB
udah WA bidan kayanya ini emang kontraksi beneran. Tim bidan meluncur kerumah.
Tapi aku pamitan dulu sama semua.. Zafran dihandle sama emma dan nenek dulu, udah dikasih sajen beliin tembak2an. Tapi dari matanya dia cemas kayanya pengen nemenin Buami. Buami bilang, tunggu disini ya sayang, nanti kalau adik udah lahir zafran langsung pulang liat adik. Dia jawab dengan yakin tapi cemas "iya buami". Pamit sama orangtua dan minta restu mereka. Pesan wanti-wanti : jangan datang sebelum adik lahir please ntr buyarr konsentrasi. Mohon doanya aja ya. Karena dari awal saya tetap memilih hanya didampingi tim bidan dan suami.

12.00 WIB
pas azan dzuhur datanglah tim bidan, masih dua orang. Di cek VT, eng ing eng sudah pembukaan 2 dengan letak kepala sudah dekat serviks. Senang? sangatttt.. mencoba tetap tenang dan bahagia lalu terus berdoa kalau prosesnya cepat, dan sebelum magrib sudah lahir. Flek belum keluar sama sekali dari pagi tadi. Tapi gak lama setelah VT mulai keluar sedikit. Alhamdulillah masih bisa sholat dzuhur, kencengin doa yang detail.

14.00 WIB
Gelombang cinta mulai 'berasa' datangnya pelan2 suara mulai berubah yg pas tiap kontraksi datang msh bisa cengengesan skrg cuma bisa senyum, dan mulai keluar keringet. Sambil menikmati kosidahan dr tetangga yg lagi ada acara aqiqoh. hehe. Gak mau tiduran tetep aktif jalan jalan, berdiri atau goyang inul di gymball.


Masih gak percaya juga bisa lewatin kontraksi dengan tenang, senyum-senyum dan masih full energi.
Terimakasih Allah SWT doa-doaku Engkau kabulkan.


15.00 WIB
Masih merasakan berselancar dalam gelombang cinta.. posisi diri, berjalan, diatas gymball pokoknya gak mau diem aja. Ngobrol dan becanda sama suami yang selalu nyemangatin dan ingetin senyum sambil sesekali di peluk dan kiss kiss 😘 berasa oksitosin nembah terus. Dipijat-pijat sama tante-tante bidan panggul belakangnya dan juga dikasih kompres air hangat dan minum 'permen' homeopaty, Duh udah mulai berasa princessnya. Tiba-tiba pengen rebozo, dan pinggulpun digoyang buat rebozo. Enaaakkkkk.. aku suka aku suka.. sini gelombang cinta, kita bermain. 😊. Oh iya sesuai rencana, aku harus dandan mau ketemu si bayi, jadi pakailah lipstik merah dan eyeliner dulu. hehe biar dokumentasinya juga enak diliatnya. Sholat ashar terakhir sebelum akhirnya nifas. Doa diselingi kontraksi yang sudah mulai kenceng, sungguh luar biasa merasakan Allah SWT sangat dekat denganku.

dikolam ini, dirumah kami, Umair memilih untuk dilahirkan.


16.00 WIB
Video call sama zafran. Tadinya pengen dia menyaksikan semua tapi takut aku malah gak konsen dan cemas. Abis video callan aku diminta buat tiduran di kasur, miring kiri sambil kaki diganjal GAJAH.. iyes harusnya peanut ball, tp krn gk ada jdlah si boneka gajah zafran yg dibeliin abahnya di taman safari jd ganjalan. Disini kontraksi mulai agak rapat jaraknya dan rasanya mulai sedap 😁. Suami terus ciumin pelukin semangatin kala gelombang cinta datang bantuin arahin nafas dan kasih affirmasi positif. ughh doula bgt deh dia. Lagi-lagi doa dikabulkan dengan jalan Allah.. ya Allah nanti persalinan kedua suami jgn tidur lagi dong kaya waktu pertama, dampingin sih sepanjang proses gk pernah lepas pegangin tangan tp dulu matanya merem 😂. Ternyata diatur sore-sore lahirannya biar suami segerrrr nemenin aku. Allah Maha Baik seperti affirmasiku dari awal suami dengan muka sumringah selalu nyemangatin walau sempet2nya di pembukaan kala aktif dia izin pup dulu. 😁 kok ikut2an mules behh..
Lama-lama rasanya makin ada yg mendorong dan godaan pengen dorongpun yg gak jauh beda sama pengen pup semakin kenceng. Tiba-tiba salah satu bidan bilang : lemesin ototnya atur nafa lagi jangan dorong hayo.. kasih izin biar bayinya bisa dorong sendiri. Dan tersadar drtd saya emang ngotot sama si gelombang cinta, kurang lemes dan gak kasih izin dia buat berselancar. Terus pas kontraksi datang selanjutnya, saya lemesin otot panggul dan konsen sama nafas, tiba2 berasa ada yang mendorong ke bawah dan cairan keluar. Bukan, bukan ketuban. volumenya masih dikit. disitu sempet penasaran kapan si ketuban pecah. Teringat kata orang-orang, saat ketuban pecah semuanya jadi serba cepat. Tapi semakin saya lemesin kala kontraksi datang kayanya ada yang mulai terus menyembul keluar. dan...


support suami yang tak henti-henti, ikut masuk ke kolam.


16.45 WIB
aba-aba untuk masuk kolampun tiba. Tadinya kaya susah mau berdiri.. takut pas berdiri si bayi keburu keluar. Tapi ternyata bisa juga melangkah ke kolam. Pas masuk kolam "Nyesssss" berubah drastisss.. rasa gak nyaman 90% hilang. Otomatis bisa lebih waras dan kontrol diri dan nafas lagi. (suka dpt pertanyaan apa bedanya normal biasa sm normal waterbirth, mungkin ini yah salah satunya, mungkin karena saya gk bs bandingin karena dua partus mengalami di air)
Posisi yang saya pilih ternyata sama seperti pas Zafran dilahirkan. Duduk menyender dikolam dengan kaki terbuka lebar.
Kontraksi terus datang hampir tanpa jeda yg berarti. Nafas.. nafas.. nafas.. senyumm.. cuma itu tugasku.
Ruangan bersalin di rumah kami yang kami rancang dari jauh-jauh hari berasa penuh dengan cupid cupid cinta.. mengingat pertemuan dengan adeknya Zafran akan segera tiba. Tapi diujung ini tugas semakin berat. Nafas dengan rileks sudah sulit dilakukan. Tiap kontraksi datang rasanya ngotot pengen dorong untuk keluar tapi aku coba mendorong semakin kuat malah nihil hasilnya. Bidan terus bisikin izinkan tubuhmu untuk bekerja dan izinkan bayimu untuk bisa keluar. Nafas, rileks, dan izinkan.
Wuahhh langsung yang tadinya mulai ilang konsentrasi bernafas jadi fokus lagi. Dan terkejut pas bidan bilang sudah bisa diraba, mau diraba dulu? aku langsung raba dan ada kejutan lain. Selaput Ketuban masih utuh! ketika kuraba seperti balon. Saat itu bidan mengizinkan suami untuk ikutan masuk ke kolam yang rencananya akan menangkap si bayi pertama kali, lagi-lagi doaku dikabulkan, terimakasih Allah. Selama dikolam suami terus ksh sentuhan endhorpin, ciumin dan kasih semangat walau liat wajahnya agak panik sih sedekat itu melihat proses langsung anaknya keluar hihi. Gak pernah kebayang sebelumnya proses persalinan pertama yang diawali dengan Ketuban Pecah Dini, dan kali ini harus mengalami "Born in Caul".. melahirkan utuh dengan selaput ketuban. Subhanallah, kalau bukan karena Allah SWT yg mengijabah doaku supaya menjaga selaput ketubanku siapa lagi yg punya kuasa?
Tapi ternyata ada tantangan lain.
Selaput utuh berarti ukurannya akan lebih besar sedikit. Oke konsentrasi nafas kembali.. dengan nafas dan mengeluarkan suara lenguhan seperti sapi disembelih aku mengizinkan kepalanya keluar. Saat jeda kontraksi hilang.. kami dan para bidan sempat berpose dulu nyengir sejenak buat mengabadikan momen. Pas kontraksi datang lagi, kembali fokus ke nafas. Ya si bagian kepala sudah keluar, kontraksi hilang. Baru kali itu pengen si gelombang cinta jangan pergi.. karena jeda artinya kepala tertahan dengan keadaan lubang V melar maksimal. Karena sealami mungkin tak ada aba-aba dr bidan, kecuali hanya bernafas panjang, tak ada paksaan tak ada bantuan, tunggu kode dr bayi kapan ia mau mendorong sendiri tubuhnya. Okeh ini yang beda dr pertama.. waktu Zafran, sekali kontraksi semua tubuhnya langsung keluar. Ini butuh 5x kontraksi datang baru semua tubuh mungil si bayi yg terlapisi selaput ketuban bisa keluar. Artinya 5 kali saya harus menahan tiap bagian tubuhnya satu persatu stuck di lubang V. rasanya?fire wings richeese level 5.. pwedessszz.. hihihi.. tp nagih! 😁
ditangkap Babehnya dan langsung aku peluk, sambil dipecahkan selaput ketubannya oleh bidan saat diangkat dari air.

17.12 WIB
Assallamualaikum Umair 😊
lahir dengan selaput ketuban utuh, dan saat dipelukan belum menangis hanya suara sesengukan kecil terdengar,.begitu tenang dan tanpa transisi yang drastis. Alhamdulillah semua sehat dan normal.
Kami pindah ke kasur kembali untuk melahirkan si plasenta sambil IMD. Plasenta lahir secara spontan dan kami memutuskan untuk burning cord saja 2 jam stelah lahir atau setelah IMD, tidak lotus birth 😊.
Dan saat itu juga saya merasa kembali terlahir sebagai ibu dari dua anak calon imam, babeh juga terlahir kembali, Abang zafran resmi jadi abang yg punya adik dan umair, anugerah besar lainnya dari Allah SWT.

delayed cord clamping sessat setelah IMD 




18.30 WIB
Gak lama setelah IMD, keluarga berdatangan mengucapkan selamat. Alhamdulillah si bayi memilih di hari Ahad untuk bisa dikunjungi oleh keluarga besar.
Setelah itu suasana penuh kehangatan gak seperti ada kejadian melahirkan sebelumnya. Kita ngobrol-ngobrol, foto-foto dan makan malam. Aku sudah bisa duduk dan jalan normal dan buang air kecil tanpa nyeri, alhamdulillah tanpa pusing atau pendarahan. Makan dan minum seperti biasa, tertawa bercengkrama dengan keluarga dan menyusui bayiku yang baru lahir beberapa jam lalu.
Gak lupa pose sama tim bidan yang super di ruang bersalin terindah untuk saya 😊😊, dirumah kami, tempat ternyaman untuk kami.
Tugas setelahnya lebih berat, seperti mas Reza Gunawan bilang masih ada trimester 4. dimana saya harus membangun bonding bersama anak saya, dan menerima semua perubahan drastis dalam hidup saya dan suami. Membangun sibling bonding bersama kakaknya, membagi kasih sayang dengan adil kepada mereka berdua. Mengajarkan dan mendidik anak-anak kami sesuai maunya Allah SWT karena semua cerita diatas tidak akan menjadi indah tanpa ridhoNya. Terimakasih ya Allah ya Rahman ya Rahim.

bersama para Birth helper kesayangan, Tim Bidan Erie Marjoko. 
   
3 jam setelah melahirkan, langsunh bisa duduk jalan dan beberes. Ngobrol dengan keluarga besar yg mengunjungi adik Umair. Seperti kelebihan energi bukannya lelah.

Dan terimakasih buat suamiku, dari persalinan pertama sampai persalinan kedua, semua selalu diusahakan apa yang membuatku nyaman. Aku tau perjuangan kamu gak kecil. Terimakasih untuk selalu membuat aku tidak khawatir dan menutupi kecemasan walau aku gak bisa bgt diboongin kalau km dalam kesulitan atau kekhawatiran. Kadang yang gk masuk diakal aku tiba2 km bisa wujudkan. Terimakasih sudah menjadi suami, teman dan sahabat yang selalu lebih tau ttg aku daripada diriku sendiri. Mau bersusah payah tanpa ngeluh dari mulai anterin yoga, ikutan seminar nyiapin perlengkapan homebirth, sampai mengusahakan induksi alami (ini kayanya paling doyan hehe).
Banyak hidayah datang saat kehamilan Umair ya beh, alhamdulillah kita bisa hijrah bareng2.. bisa komitmen untuk bisa lebih serius lagi mengejar akherat daripada dunianya, untuk ikhtiar mendidik anak-anak nanti dengan cara yang Allah SWT mau bukan cara yang kita mau. Terimakasih mau bersusah payah jauh dari dosa2 besar yang bikin kita keenakan dan hanya mengambil rezeki yg halal buat keluarga walaupun kita jatuh bangun di dapur Buam's Kitchen 😁😁 mau subuh2 sendirian belanja ke pasar sampe akrab sama tukang ikan asin, ayam dan cabai. Ikutan masak masak dan nganterin paket ke customer, semoga semua menjadi safaat kelak di akherat ya beh.Semoga ke depannya Allah SWT selalu membimbing kita jangan mencong mencong lagi kaya dulu 😁.
Buat orangtua kami, semua keluargaku dan keluarga suami yang super care.. tanpa support sistem kaya kalian apalah aku ini, i love you all. Buat sahabat-sahabat yang tulus yang selalu mendoakan dan menanyakan kabar dan menjadi pelanggan setia Buam's kitchen hehe.. i love you fillah..

Cerita ini saya tulis bukan untuk sombong-sombongan atau berkompetisi dengan ibu2 lain karena saya percaya cerita persalinan ibu-ibu lain sama indahnya, dengan cara apapun metode apapun pada akhirnya terlahir menjadi seorang ibu adalah anugerah yang sangat indah.
Jika memang ada pesan dan pelajaran yang baik dari cerita ini silahkan diambil jika ada kesalahan mohon dimaafkan. Sesungguhnya kami sangat memuji kebesaran Allah SWT karena janjiNya tidak pernah ingkar, setiap doa yang terus kami panjatkan untuk persalinan ini semua dikabulkan tanpa kami sendiri paham bagaimana caranya. Semoga ibu-ibu yang ingin melahirkan dengan nyaman dan sadar diri, bisa juga merasakan kebahagiaan yang sama dengan keluarga kami dan jangan lupa selalu berdoa dan meminta kepada Allah SWT setelah ikhtiar maksimal. 😊

Tabarakallah,
Kami yang dilimpahi berkahNya.
Buami, Babeh, Abang Zafran & Umair.














Comments

  1. MasyaAllah...
    Aku sampe berlinang haru baca ini.
    Makasi share nya fridha..

    Ah, seandainya dulu melahirkan di C10.. pasti jd kenangan indah bgt buat rumahku. Hehe..

    Kapan2 mau ngobrol soal homebirth ini ya.. senapsaran bingits!

    ReplyDelete
  2. mbak Fridha, setelah persalinan apakah melalui proses penjahitan vagina??

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kronologis Persalinan Gentle Birth & Water Birth Zafran Atallah Khaezeran Ghani

Rabu, 3 Desember 2014 Hari jelang HPL ( gak tau pasti sebenernya jatuhnya tanggal berapa karena bidan dan dokter menetapkannya selalu berubah2) masih terkendali. Kemarin ada sedikit kontraksi palsu sekitar 3x tp sungguh msh bisa diatasi. Diatasinya Dengan benerin posisi dan duduk diatas gym ball. Kemarin malam induksi alami pake duren dan prostalgin. Efeknya kontraksi tp cuma sekitar 40 detik dan 3x.. di pijet endhorphin terus sama suami. Hari ini kebangun jam 3 an langsung mandi keramas, solat fajar,solat subuh. Setelahnya niat mau jalan kaki malahan bingung sendiri duduk bengong di atas tmpt tdr liat suami msh tdr pules gak tega bangunin, lama2 malah jd ngantuk, sampe suami mau brgkt kantor gk bs bangun jg. Maaf ya sayang.. belajar mandirinya udh dimulai lbh awal.. Selama bangun td perut terasa normal sempet khawatir terlalu anteng si baby z, taunya dia kasih tanda nendang,anak pintar. Abis solat ngomong sama baby z kalo ambunya udah siap kapanpun dia mau keluar, sekarang besok

MEMUTUSKAN PINDAH DARI OBGYN KE BIDAN DI KEHAMILAN 24 MINGGU

Ceritanya setelah keranjingan sama si Gentle Birth ini, hari hari ku terus aku habiskan buat nambah ilmu sebanyak banyaknya tentang Gentle Birth sampai aku bener2 paham semua hal tentang Gentle Birth. Tiba saat aku harus memilih tenaga kesehatan yang akan membantuku saat persalinan. Tadinya aku hanya tau Bidan Kita yang digawangi oleh bidan Yessy di klaten dan Ibu Robin Lim, si suhunya Gentle Birth di Ubud, BALI. Sempet nanya nanya ke suami diantara dua pilihan itu mana yang memungknkan, pengennya sih di Bali hahaha tapi kayanya dua2nya terlalu jauh dari jangkauan. Terus aku nanya2 dan browsing lagi di grup kira2 bidan atau dokter yang paling terjangkau dari lokasi aku berada ada dimana. Akhirnya menemukan nama Bidan Erie Mardjoko atau Erie Tiawaningrum yang kliniknya berlokasi di Cipayung, Citayam, Depok. Gak terlalu jauh dari rumahku, Di usia kandungan 24 minggu aku datang ke klinik bidan erie untuk pertama kalinya, alhamdulillah gak pake nyasar langsung ketemu. Pertama ikutan yoga

MENGENAL GENTLE BIRTH DAN PRENATAL YOGA

cerita ini sangat mengharukan sekali loh.. tapi takutnya yang aku tulis gak sedalem apa yang sebenernya terjadi di kenyataannya hahaha ya semoga yang baca bisa dapet hikmah atau pelajaran dari sini.. berawal dari kepanikan aku karena beberapa teman seperti menakut nakuti kalo aku bisa terkena tokso karena masih maen sama kucing selama hamil, mungkin maksud mereka baik untuk memngingatkan tapi sampainya ke aku jadi over reacted gitu.. akhirnya browsing browsing lagi tentang efek tokso dan virus pada kucing saat kehamilan, lumayan bikin panik karena bisa menyebabkan kecacatan, namanya lagi hamil emosi gak stabil bawaannya takut kenapa2 kan.. singkat cerita akhirnya setelah nanya dr. Valeria aku disarankan untuk tes lab TORCH .. haduhh harusnya tes ini kan dilakukan sebelom hamil, atau sbelom nikah, karena kalaupun terbukti hasilnya ada yang positif baru bisa diobati setelah melahirkan.. plus biaya untuk tes ini gak murah. Aku dan suami menanyakan biasayany di Lab RS HGA, mreka pasang h